Oleh: Ejhon Wattimena
Pertama kali
saya membangun komunikasi person dengan kawan-kawan yang selama ini telah saya
kenal, pada waktu itu saya komunikasi lewat hendpon, karna terbatas akhirnya
saya bersedia untuk ketemu langsung dengan kawan-kawan pada waktu itu, dan
pertama kali saya komunikasi lansung dengan kawan lim (nama panggilan) dan pada
waktu itu kawan lim dan kawan-kawan lainya masi sangat sibuk, karna mereka
sedang melakukakan advokasi/pendampingan kasus pembunuhan wartawan di maluku..sehingga
3 hari kemudian kita ketemu di asrama kampus dan di sana ada beberapa
kawan-kawan selain lim ada kawan salim, teko, arsani, fandy, kita kemudian berdiskusi
mulai dari problem-problem HAM, lingkungan dan strategi gerakan yang selama ini
di lakukan kawan-kawan, dan kemudian berkembang sampai pada diskusi terkait
rencana kaderisasi telapak di maluku, dan pada kesimpulan ada 2 hal yang di sepakati yang pertama:
kawan-kawan merasa penting menjadi bagian dari telapak karna dari konsen
gerakan telapak lebih fokus pada memperjuangkan sector-sektor yang itu secara
keseluruhan menjadi kebutuhan masyarakat di maluku, yang kedua” pada dasarnya kerja-kerja perjuangan tidak
bisa di lakukan sendiri, butuh teman dan jaringan bersama termasuk informasi
agar saling membantu kerja-kerja pengorganisasian kita dalam memperjuangkan
hak-hak rakyat”.. dan di sepakati direncanakan pertemuan ulang untuk mengidentifikasi
kawan-kawan yang akan dilibatkan dalam kaderisasi dan persiapan teknis lainnya.
Kemudian pada
pertemuan kedua kawan-kawan semua hadir, dan di identifikasi kawan-kawan yang
terlibat di dalam kaderisasi tersebut dan juga tempat, kapan dan berapa hari
pelaksanaan kegiatan tersebut, kemudian di sepakati kawan-kawan yang terlibat
antarany: kawan lim, salim, arsani, teko, fandy. Selanjutnya kita tentukan 4
hari pelaksanaan pelatihan kaderisasi, 2 hari forum 2 hari lapangan dan tempat untuk lapangan kita tentukan 2 tempat.
yang pertama ke desa pelau karna dengan pertimbangan ada konflik adat yang cukup serius sampai
terjadi pembunuhan di antara
masyarakatnya, yang kedua ke desa laimu dengan pertimbangan karna di
sana ada konflik tanah adat dengan korporasi (perusahan djayanti group) sehingga kita tentukan 2 tempat tersebut
sebagai tempat praktek lapangan, sedangkan pelaksanaan kaderisasi di sepakati
di laksanakan pada tanngal 14 september 2011, namun dalam masa persiapan
kegiatan tersebut, pada tanggal 12 september terjadi konflik kecil di Maluku,
dan pertimbangan keamanan, sehingga kita sepakati untuk ditunda sementara rencana
kaderisasi sampai ada kejelasan keamanan pada waktu itu.
Dan kemudian
setelah keamanan di Maluku terkendali, teman-teman menunggu kejelasan kapan
telapak bisa bersedia hadir lagi ke Maluku, dan informasi yang kita terima
tanggal 12 oktober 2011 telapak (kawan azis) akan datang ke Maluku, dan pada
tanggal 10 oktober teman-teman melakukan pertemuan merencanakan ulang
pelaksanaan kegiatan: dan di sepakati pelaksanaan kegiatannya 2 hari, tempatnya
di desa tial kecamatan salahutu kab malteng (Maluku tengah), dengan
pertimbangan karna di desa tial ada kelompok nelayan tuna, dan juga ada konflik
tanah adat dengan pemodal, sehingga kita tentukan perubahan tempat dari
sebelumnya, dan pada tanggal 12 oktober pelaksanaan kegiatan di laksanakan, di
mulai pukul 2.00 siang dengan kunjungan ke nelayan tuna yang ada di pantai
putih desa tial. kita berbaur membakar ikan tuna sekaligus mengidentifikasi
masalah-masalah yang di hadapi nelayan sampai pukul 6.00 sore hari. Setelah itu
kita kembali ke tempat kegiatan dan memulai materi pelatihan pada pukul 6,30
sampai dengan selesai pada tanggal 14 oktober 2011” yang pada akhirnya:
ditemukan beberapa kesepakatan di antaranya: “1) calon anggota telapak harus
mampu mengawal 3 gerakan perjuangan telapak, berdaulat secara politik, mandiri
secara ekonomi, bermartabat secara budaya di lingkungan masing-masing” 2) calon
anggota telapak mampu mengorganizir kelompok masyarakat adat, petani, nelayan
di masing-masing lingkunganya semampunya”3) calon anggota telapak mampu
menginformasikan segala kerja-kerja pengorganiziran melalui media online dan
terupdate secara simultan” dan setelah di tutup kegiatan tersebut dan dengan
mengucapkan salam perjuangan kawan lim,salim,teko,arsani,fandy, resmi menjadi
calon anggota telapak” dengan jargon : mari kita berjuangan dengan sekuat
tenaga untuk keadilan lingkungan,nelayan,petani,dan masyarakat adat”
Dan pada tangga 22 oktober 2011 kita adakan
koordinasi untuk menindaklanjuti kegiatan tial, sekaligus di bicarakan
pembuatan media online dan rencana pengumpulan tulisan-tulisan pengalaman
pendampingan di masing-masing indifidu” dan di sepakati media online yang akan
kita gunakan berupa media blog, selain
itu di sepakati 1 minggu semua tulisan harus sudah bisa di kumpulkan sekaligus
editing…dan Alhamdulillah telah kita lalui kerja-kerja tersebut dengan penuh
kesabaran dan akhirnya dapat kita muat tulisan kita dalam blog ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar